Kebahagiaan
merupakan tujuan dari semua makhluk hidup tidak terkecuali dengan manusia. Pada
umumnya kebahagiaan yang didambakan tidak semata kebahagiaan meteri saja akan
tetapi juga kebahagiaan secara batin. Dalam usaha manusia untuk mencapai
kebahagiaan duniawi maka apapun akan dilakuakan agar kebahagiaan yang
diinginkan dapat tercapai. Keinginan
yang begitu kuat dan tidak terkontrol menjadikan manusia sebagai makhluk yang
sangat berambisi. Dengan kecerdasan yang dimiliki berupaya untuk menciptakan
berbagai cara sehingga tidak jarang pemikiran yang dihasikan membawa pada lembah
penderitaan.
Pada jaman sekarang ini berbagai tindak
kejahatan terjadi dimasyarakat diakibatkan oleh kurangnya pengendalian diri.
Menurunnya pengendalian diri justru membuat manusia semakin jauh dari
kebahagian baik kebahagian secara meteri maupun spiritual. Disatu sisi, manusia
mempunyai kemampuan daya cipta yang
sangat dikagumi oleh sesamanya namun disisi lain manusia melalui pikirannya
juga memiliki potensi untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang jauh lebih
hina dari maklhuk apapun.
Nuklir merupakan satu dari sekian banyak hasil
karya yang sungguh menakjubkan namun
dengan kebiadabanya manusia mengembangkan menjadi bom atom (atomic bom). Bom
atom digunakan pada masa perang dunia kedua oleh amerika untuk membombardir Hiroshima dan Nagasaki dengan korban sebanyak 140.000
orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Pada masa itu
daya ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 ribuan
ton. 220.000 nyawa melayang akibat ketidakmampuan manusia dalam mengendalikan
diri, sungguh penderitaan besar yang tidak hanya fisik namun juga batin.
“Sebuas-buasnya harimau tidak akan memakan
anaknya sendiri” tampaknya peribahasa satu ini kini sudah tidak sesuai lagi
untuk tetap menjadi salah satu kalimat bijak. Hal ini tercermin melalui
berbagai kasus pemerkosaan dalam masyarakat dimana orang tua kandung tega
menyetubuhi anak sendiri. Beberapa kasus tersebut merupakan gambaran nyata dari
sifat hina manusia karena kurangnya pengendalian diri tentu masih banyak kasus
sperti korupsi perampokan dan sebagainya yang ada dimasyarakat. Dua aspek ini
menjadi permasalahan besar dari waktu kewaktu sehingga memicu para pemikir
hebat dunia memutar otak untuk menemukan jalan keluar supaya manusia dapat
mengoptimalkan sisi baik dan membuang segala keburukan.
Pengendalian
diri berarti suatu keinginan dan kemampuan dalam menanggapi kehidupan yang
selaras, serasi, seimbang pada hak dan kewajiban sebagai individu di dalam
lingkungan baik keluarga, masyarakat maupun yang lebih luas. Manusia secara
biologi diartikan sebagai makhluk spesies primaat dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Memiliki pikiran dengan kemampuan tinggi
adalah hal sangat mengagumkan jika dikembangkan menuju arah yang baik. Agar manusia
menjadi pribadi yang baik, penuh pengendalian diri maka dibutuhkan alat
pengendali, yaitu:
1. Rasa
Malu.
Ketika manusia memiliki rasa malu
terhadap tindakan buruk maka ia akan berpikir berulang kali jika akan melakukan
tindakan yang tidak sesuai dengan hukum kebenaran. Rasa malu untuk melakukan
perbuatan tercela merupakan senjata paling ampuh yang ada didalam diri untuk membangun
pengendalian diri dari dalam.
2. Takut
Dengan Akibat Perbuatan Buruk
Segala perbuatan yang dilakukan pasti
akan membuahkan hasil. Kebahagiaan adalah hasil dari kebajikan dan penderitaan
merupakan buah dari perbuatan buruk. Sekecil apapun yang namanya keburukan
pasti membawa penderitaan. Dengan pemahaman tentang adanya hukum sebab-akibat maka
hendaknya manusia dapat mempertimbangkan dari hasil tindakannya apakah akan
membawa kabahagiaan atau sebaliknya.
Dua hal tersebuat, rasa malu dan
takut dari akibat perbuatan tidak baik merupakan dua kunci utama untuk
menumbuhkan pengendalian diri. Jika seseorang bertindak, berpikir, berucap
dengan penuh pengendalian maka segala tindakan yang dihasilkan akan senantiasa
terhindar dari keburukan sehingga kebahgiaan akan muncul baik bagi diri sendiri
maupun pihak diluar diri sendiri.
Semoga dari
tulisan ini dapat diambil manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar